Sabtu, 07 Mei 2011

M-16 VS AK-47

M-16

M16(dikenali sebagai Senapang, kaliber 5,56 mm, M16) adalah sebutan militer Amerika Serikat untuk senapan AR-15 . Colt membeli hak atas AR-15 dari ArmaLite dan saat ini menggunakan sebutan yang hanya untuk versi semi-otomatis senapan. Senapan M16 menembak menggunakan Magazen 5.56x45mm dan dapat menghasilkan efek melukai besar ketika dampak peluru pada kecepatan tinggi dan patek dalam jaringan menyebabkan fragmentasi dan cepat mentransfer energi.
Senapan M16 mulai digunakan Angkatan Darat Amerika Serikat dan telah dikerahkan untuk operasi perang hutan di Vietnam Selatan pada tahun 1963, menjadi senapan standar AS dari Perang Vietnam pada tahun 1969,  menggantikan senapan M14 dalam peran tersebut. Tentara AS masih mempergunakan senapan M14 di Conus, Eropa, dan Korea Selatan hingga tahun 1970. Sejak Perang Vietnam, keluarga senapan M16 telah menjadi senapan utama infanteri militer AS. Dengan variannya (M16A1, M16A2, M16A3, dan M16A4), telah digunakan oleh hampir seratus negara. Produksi di seluruh dunia Jumlah senjata M16-gaya sejak awal desain telah telah sekitar 8 juta, sehingga senjata api yang paling banyak diproduksi dalam kaliber nya.  Senapan M16 sedang digantikan karabin seri M4 secara bertahap di Angkatan Darat Amerika Serikat untuk digunakan pada tahun 2010.
Spesifikasi (M16A2)
Berat
7.8 lb (3,5 kg) (Tiada Isi Peluru)
8.79 lb (4,0 kg) (Berisi Peluru Penuh)
Panjang
39.625 in (1.010 mm)
Panjang Laras
20 in (508 mm)

Mekanisme
Rata² tembakan
12-15 putaran / menit berkelanjutan, 45-60 putaran / menit semi-otomatis, & 700-950 putaran / menit siklik
Kecepatan peluru
3,100 kaki/detik (944.88 m/s)[3]
Jarak efektif
550 Meters (titik sasaran), 800 Meters (daerah sasaran)
Amunisi
Magazen box 30 butir,
Magazen box
 RPK 40 butir,
Magazen drum RPK 75 butir
Alat bidik

 Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan
  • Ini lebih ringan,
  • lebih akurat,
  • lebih fleksibel,
  • memungkinkan banyak modifikasi yang akan dibuat 
    seperti pemasangan berbagai bagian atasnya
Kekurangan
  • Amunisi 5,56
  • dapat diandalkan dengan perawatan yang tepat



AK-47
AK-47 (singkatan dari Avtomat Kalashnikova 1947, Rusia: Автомат Калашникова образца 1947 года) adalah senapan serbu yang dirancang oleh Mikhail Kalashnikov, diproduksi oleh pembuat senjata Rusia IZhMASh, dan digunakan oleh banyak negara Blok Timur semasa Perang Dingin. Senapan ini diadopsi dan dijadikan senapan standar Uni Soviet pada tahun 1947.[2] Jika dibandingkan dengan senapan yang digunakan semasa Perang Dunia II, AK-47 mempunyai ukuran lebih kecil, dengan jangkauan yang lebih pendek, memakai peluru dengan kaliber 7,62 x 39 mmyang lebih kecil, dan memiliki pilihan tembakan (selective-fire). AK-47 termasuk salah satu senapan serbu pertama dan hingga kini merupakan senapan serbu yang paling banyak diproduksi


Spesifikasi
Berat4,3 kg
Panjang870 mm (34¼ inci)
Panjang Laras415 mm (16,3 inci)

Magazen7,62 x 39 mm
MekanismeOperasi gas, bolt berputar
Rata² tembakan600 butir/menit
Kecepatan peluru710 m/s
Jarak efektif300 m
AmunisiMagazen box 30 butir,
Magazen box RPK 40 butir,
Magazen drum RPK 75 butir
Alat bidikBidikan besi


kelebihan & kekurangan
Kelebihan
  • AK-47 adalah senjata yang sangat efektif dengan kekuatan besar
  • Memiliki tingkat yang sangat tinggi api
  • datang pada harga yang sangat wajar.
  • pilih-api
  • mudah dioperasikan, bersih, dan perbaikan
  • handal
Kekurangan
  • Sangat bising
  • berat
  • tidak seakurat senapan militer 
  • setiap optik membutuhkan adaptor khusus
  • Banyak orang tidak suka 

 sumber : wikipedia, www.ak-47.us

Jumat, 06 Mei 2011

Fakta - fakta mengejutkan tentang sepak bola indonesia

Indonesia pernah bertanding di piala dunia 1938
Indonesia pada tahun 1938 (di masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama “Dutch East Indies” (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12.


Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 1938 hanya terdiri dari 2 negara,Indonesia (Hindia Belanda) dan Jepang karena saat itu dunia sepakbolaAsia memang hampir tidak ada. Namun, Indonesia akhirnya lolos ke finalPiala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur daribabak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.

Pengiriman kesebelasan Indonesia (Hindia Belanda) sempat mengalamihambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) yang telah berdiri pada bulan April 1930. PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa, ingin pemain PSSI yang dikirimkan.

Namun, akhirnya kesebelasan dikirimkan tanpa mengikutsertakan pemainPSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA.

Ditangani pelatih Johannes Mastenbroek, pemain kesebelasan Hindia Belanda adalah mereka yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda.

Inilah nama-nama anggota Tim Sepak Bola Indonesia yang bertanding diPiala Dunia 1938 : 1. Bing Mo Heng (kiper), 2. J. Sanniels , 3. Frans Pede Hukom , 4. A. Nawir (kapten kesebelasan), 5. Franz Meeng, 6. Sutan Anwar ,7. Hans Taihattu, 8. Herman Sommers, 9. Suwarte Soedarmadji, 10. Isaac Pattiwael, 11. T. Hong Djien.

Sayangnya, pada penampilan pertamanya di babak penyisihan Piala Duniatanggal 5 Juni 1938 melawan tim sepak bola Hongaria (tim yang akhirnya menjadi runner-up Piala Dunia 1938) disaksikan sekitar 9.000 penonton di stadion Auguste Delaune, kota Reims, Perancis, Indonesia di “cukur gundul” oleh Hongaria dengan skor 6 – 0 dan terpaksa pulang lebih cepat. Namun setidaknya kita boleh bangga, bahwa Indonesia pernah lolos ikutPiala Dunia ! (Sumber: Soccerway, Theyoss dan Wikipedia).


Nederland Indische Voetbal Unie (NIVU) team which played at 1938 World Cup final round. From left to right (front): Telwe, Hukom, Pattiwael, Soedarmadji,Tan See Han and Hong Djin. Back row: Anwar, Dorst, Bing Mo Heng, Van der Burg, Faulhaber.* (Source: Fortunecity).



Klub lokal indonesia pernah mengalahkan arsenal 2-0
Dulu, tim nasional PSSI sering kebanjiran tamu hebat. Mulai dari Dinamo Moskow dengan Vladimir Bubukin-nya, Santos dengan Pele-nya, tim nasional Uruguay, PSV Eindhoven atau Feyenoord. Dua klub Inggris Stoke City dan Queen’s Park Rangers, Brno (Ceko), Kristiansand (Norwegia), Ebsbjerg (Denmark) juga pernah datang.

Ketika di bulan Juni 1983, Arsenal melawat ke Indonesia. Reputasi klub elite London kala itu belum senyaring sekarang. Di Inggris saat itu adalah eranya Liverpool, Nottingham Forest atau Aston Villa, yang salah satu bintangnya kini menjadi pelatih nasional Indonesia.

Siapa lagi kalau bukan Peter Withe. Gol tunggalnya ke gawang Bayern Muenchen mengantarkan klub asal Birmingham meraih trofi Piala Champion 1981/82.

The Gunners, datang dengan diperkuat kiper legendaris Pat Jennings, dua pemain nasional Inggris Kenny Sansom, dan Graham Rix serta si legenda hidup David O’Leary, datang ke negeri khatulistiwa dengan tujuan utama berlibur ke Bali.

Mereka menang 3-0 atas PSMS Plus di Medan, 5-0 atas PSSI Selection di Senayan, namun yang terjadi kemudian, tepatnya pada 17 Juni 1983 saat lawan juara Galatama, Niac Mitra di Surabaya, sungguh membelalakkan mata. Arsenal kalah 0-2! Ini jauh lebih hebat dari Marzuki Nyak Mad cs. saat menahan PSV dengan Eric Gerets dan Ruud Gullit-nya 3-3 di Senayan.

Menurut Kompas waktu itu, banyak yang mencibir kekalahan Arsenal sengaja dibuat. Salah satunya lantaran mainnya jam 2 siang! Atau diusirnya Alan Sunderland oleh wasit Ruslan Hatta. Publik Stadion 10 Nopember menyebut dua pemain Singapura, kiper David Lee dan Fandi Ahmad, sebagai pahlawan kota pahlawan.

Fandi, yang usai membela Niac Mitra ditransfer ke Groningen, membuat gol di menit 37, sebelum ditutup Joko Malis di menit 85. Jangan kan Persija yang kalah dari Persebaya di partai pamungkas Liga Indonesia belum lama ini, Inggris saja selalu menderita di Surabaya. November 1945, komandan perang Brigjen Mallaby tewas terbunuh oleh para pejuang dalam “Battle of Soerabaia”. Lalu Juni 1983 giliran Arsenal yang dibekap Niac Mitra.

Kalau begitu ada baiknya, PSSI menetapkan saja Stadion 10 Nopember sebagai “Wembley-nya” tim nasional untuk partai internasional.

Data dan fakta :
Niac Mitra VS Arsenal (2:0)
tanggal : 16 Juni 1983
Stadion 10 November, Surabaya
pencetak gol: Fandi Ahmad 37, Joko Malis 85

Susunan Pemain:
Niac Mitra : David Lee, Budi Aswin, Wayan Diana, Tommy Latuperissa, Yudi Suryata, Rudy Kelces, Rae Bawa/Yusul Male, Joko Malis, Hamid Asnan/Syamsul Arifin, Fandi Ahmad, Dullah Rahim/Yance Lilipaly

Arsenal : Pat Jennings, Colin Hill/Stewart Robson, David O’Leary, Chris Whyte/Lee Chapman, Kenny Samson, Brian Talbot, Alan Sunderland, Paul Davis, Brian McDermott, Raphael Meade/Terry Lee, Graham Rix

Berikut foto-fotonya
























































sumber:terselubung.blogspot